Menampilkan postingan dari 2016Tunjukkan semua
Stupid Ending of Reply 1988

Selama blog ini dibuat, rasanya belum sekalipun aku menulis review drama korea yang aku tonton. Tapi untuk drama yang satu ini, jariku gatal ingin menulis dan mengeluarkan uneg-uneg yang membuat aku sakit kepala setelah melihat Ending Reply 1988. Dari tiga drama seri Reply yang ditulis oleh Lee Woo Jung, sebelumnya hanya Reply 1997 yang baru aku tonton. Jujur saja, peran Ryoo Joon Yeol dalam Lucky Romance yang membawaku menonton Reply 1988. Pemeran utama di drama Lucky Romance ini bagiku adalah wajah baru. Tidak ganteng, matanya terlalu sipit, tapi kok ya aktingnya bikin aku pengin nonton d…

Program Ramadhan "Buat tabelnya, Pakai angka, Konkrit, dan Laksanakan!"

Ayahnya lagi di Bandung, Mamanya juga berhalangan sholat. Tarawih harus tetap terlaksana, ya kan Nak. Awal sebelum puasa, kami berdiskusi ringan tentang target capaian ramadhan kali ini. Tak usah aku, tak usah pula ayahnya yang aku ceritakan. Tapi dua krucil ini. Kukatakan, "Mama baru mendengar tausiah seorang ustadzah beberapa waktu lalu. Katanya; Jika ingin punya pencapaian yang lebih baik, jangan cuma niat aja. Tapi buat tabel dan angka secara kongkrit.  Kalau mau tilawah, berapa kali khatam? Kalau mau sedekah dan infak, tulis nominalnya di tabel. Kalau mau murojaah, targetkan be…

 Pengalaman Umroh Dengan Anak Yang Baru Sakit

UMROH DENGAN AHZA YANG BARU SAKIT Ada banyak hal yang terjadi sebelum keberangkatan. Jadwal yang mepet, rumah yang kemalingan, Vaksin yang telat, banyaknya jadwal Hamdi dan Ahza, juga Ahza yang sakit hingga harus masuk rumah sakit sampai waktu keberangkatan. Ketika harus mengurus paspor dan vaksin, aku bingung mengambil waktu yang pas, karena bertepatan dengan t ry  o ut Hamdi. Belum lagi Ahza yang demam dan tak kunjung sembuh hingga tak bisa ikut vaksin. Ditunggu hari berikutnya... berikutnya... berikutnya... tetap belum sembuh. Padahal sudah dua kali ke dokter, dua kali ha…

Mencari Sekolah Lanjutan Untuk Hamdi

"Mencari Sekolah Untuk Muhammad Hamdi Kurnia Rahman" Malam. Tiba-tiba kembali bingung memasukkan Hamdi ke sekolah lanjutan yang mana. Awalnya, Ayah Hamdi menyarankan untuk masuk pesantren. Hamdi oke oke saja. Tapi aku berat. Nah, Oke oke sajanya Hamdi ini, kalau aku baca sih, karena dia ingin menuruti keinginan kami. Bukan karena dia yang minta. Walau Berat, tetap akhirnya survey salah satu pesantren yang jadi incaran, di perbatasan Bogor dan Sukabumi. Pesantren Al-Kahfi namanya ( http://www.pesantrenalkahfi.com/home ).