Nyambung lagi sambil nonton serial detektif Jepang 'Fukuie Keiboho" di dramania. Drama ini menarik juga. Yang namanya serial detektif itu memang gak ada matinya. Bedanya serial ini dengan seri detektif lain, yang ini terdakwanya udah dikasih tau duluan ke yang nonton. Kalo detektif conan kan kudu dirahasiain dulu.. Trus dikumpulin semua orang... Dan lalu...Jreng jreng..."Kamulah pembunuhnya!" Kata detektif kogoro tidur.
Lah, apa hubungannya serial detektif sama judul posting??? Gak ada. Cuma sekedar intro aja. Kayak lagunya Shinee boyband Korea yang judulnya "Dream Girl", intronya juga gak nyambung-nyambung amat sama badan lagu. Tetep aja tuh lagu banyak yang minat =))
Nah, apa pula hubungan Shinee sama judul posting??? 
"Gak ada."

Kalo gak dibatasi, bisa-bisa postinganku bakal melebar ke EXO, Dan lain berkepanjangan. Berhubung emak berkepala 3 ini suka banget komik detektif dan segala hiburan Korea, kayaknya mesti dikasih tanda titik (.) buat berhenti bikin intro yang bikin geleng geleng kepala.

*****
Desember 2005

WAROENG MULTIMEDIA namanya. Ide awal berasal dari teman suamiku yang juga punya modal di usaha ini. Kenapa namanya begitu? Karena konsepnya, di waroeng ini segala hal berbau multimedia akan diperkenalkan. Mulai dari stock film kalau sewaktu-waktu koneksi sedang off, sampe stock lagu terbaru (dulu yang dua ini masih butuh bantuan warnet). 

WAROENG MULTIMEDIA (WM) berdiri (gak pake megah) hanya, satu toko tapi dengan fasilitas yang lebih meyakinkan dari warnet standar yang ada. Dulu belum banyak warnet sih. Pesaingku di Darussalam cuma ada 3 warnet, itu juga yang satu tutup tak lama setelah aku buka warnet. Karena WM? Kataku sih nggak. Tapi karena warnet tersebut memang sudah kurang peminat dari sebelum aku buka warnet.
Warnet ini sebenarnya nggak 100% modalku. Didalamnya juga ada modal teman suami. Laba dibagi berdasarkan persentase modal.



Persiapan pertama dimulai, yaitu belanja peralatan, perlengkapan, instalasi, dan pencarian operator warnet.
Nyari operatornya pake tes, nggak? 
"Nggak. Syaratnya cuma satu: sedang kuliah."
Trus klo mereka gak jujur, gak bagus kerjanya gimana?
"Peringatan ... Lalu pecat." 
Buatku, biar proseslah yang menilai. Mereka mau bekerja "part time" disela kuliah aja udah kukasih apresiasi, setidaknya mereka itu selangkah lebih maju dibanding teman-temannya dalam inisiatif "cari pengalaman."
Persoalan nggak jujur? Mau dites gimana juga, kalo memang jiwanya pengen korup ya korup aja. Toh, semua pejabat-pejabat yang korup atau pegawai korup tapi masih hidden itu juga masuknya pake test tist tust berkali-kali.

Dan Alhamdulillah, selama 8 tahun aku berkecimpung di dunia usaha dan sempat mempekerjakan sekitar 20 an pegawai, serta meng-alumnikan sekian belas pegawai... hanya 2 orang diantara mereka yang kudapati tidak jujur atau mencuri.
Sistem diterima sebagai pegawai adalah, mereka yang mendaftarkan diri duluanlah yang diterima. Kuingat, beberapa angkatan pertama, yaitu Mulyadi, sekarang beliau sudah bekerja di pulau seberang dan bekeluarga. Dari sekitar 7 orang angkatan pertama ini, ada juga yang sekarang sudah menjadi dosen di Unsyiah, bekerja di BRI, ada yang ketemu jodoh di WM lalu ikut suaminya yg meneruskan S2/S3 nya di luar negeri, yang bekerja di kantor kejaksaan ada juga. merekalah para pejuang awal yang membangun diri bersama WM.

Dengan bermodalkan brosur yang ditempel permen, kami membaginya ke anak-anak muda yang suka nongkrong di sepanjang jalan Darussalam. Banyak yang tanya, tertarik dan langsung datang. Hingga dalam jangka waktu satu bulan WM kelebihan beban, alias antri. Setelah ditelisik dan dihitung-hitung, naga-naganya kami perlu menyewa satu toko lagi disebelahnya. Dan akhirnya, toko itupun disewa. Jadilah WM menyewa dua toko. Didalamnya ada fasilitas wi-fi yang terjangkau 100 meter. Hingga anak-anak kos sekitar hanya tinggal beli voucher wi-fi nya dan ngenet di kamar kos masing masing.

Dulu, warnet di Darussalam belum ada yang pake Ac. Maka WM lah yang pertama pakai AC. Dulu belum ada warnet yang ngasih bonus macam-macam, dan WM lah yang pertama. Cetak kaos berlogo WM buat pelanggan teraktif, ada juga notes-gantungan kunci-pin-atau main gratis, semuanya buat pelanggan.

Alhamdulillah, setelah beberapa bulan, lorong PBB mulai ramai. Jalan juga mulai diaspal. Toko sudah banyak yang disewa, termasuk para calon warnet-warnet baru, yang akan bersaing dan bersahabat dengan WM. Dalam jangka waktu sekitar 2-3 tahun WM sudah bisa BEP alias Break Event Point. Walaupun warnet-warnet semakin menjamur, tapi pelanggan-pelanggan WM yang sudah biasa di WM masih saja setia. Diseputar tahun kelima, warnet-warnet sekitar, kami jadikan mitra bisnis. WM memposisikan diri sebagai ISP (Internet Service Provider). Lumayan, saat itu WM bisa punya pelanggan sekitar 10-12 warnet.

Namun, menjamurnya wifi gratis di warkop terus terang berdampak juga pada omset warnet. Warnet-warnet juga sudah banyak yang mulai gulung tikar. Padahal umur mereka jauh lebih muda dari kami.Tapi anehnya, walau trend buka laptop sambil ngopi di warkop lagi menjamur, yang bawa laptop dan beli wifi berbayar di WM juga tetap banyak. Kalo kufikir-fikir, mereka ini adalah kaum yang tidak nyaman duduk berlama-lama di warkop sambil menghirup asap rokok. Dan merekalah pelanggan tersetia. Karena mereka lebih memilih wi-fi berbayar dari pada gratisan di warkop. Dengan kata lain, WM sudah seperti rumah bagi mereka.  Yaahh.. Yang seperti inilah jantung kepuasanku. Operator dan pelangganku adalah keluargaku.

Dalam perjalanan menjalankan WM, aku juga sempat membuka taman bacaan dan studio band yang cukup menghasilkan. Di Waroeng Komik ini aku mempekerjakan operator baru, bertambah pulalah keluargaku. Mengenal pelanggan baru, dan suasana baru.
Bertahan selama kurang lebih 4 tahun. harus kututup setelah petir menyambar dan merusakkan sebuah mesin fotocopy, dan beberapa perangkat mahal di semua lini usahaku termasuk WM dan Studio musik. Inilah beberapa kenangan Waroeng Komik dan Proxibit Studio musik:




Semua inventaris buku di taman bacaan kupindahkan ke cabang WM, Neo Waroeng Multimedia. Nah loh, kok udah muncul aja nih Neo WM? Ya gitu deehh... namanya juga pengembangan ;)
Begini nih, kemunculan neo WM pertama kalinya:




Kadang-kadang Neo WM juga bekerjasama dengan beberapa komunitas untuk mengadakan pelatihan. Blogger pasti kenal deh siapa wajah artis blogger yang jadi pemateri di foto ini ;)




Tahun berganti, operatorpun berganti. Satu-persatu sudah selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan tetap. Tapi mereka-mereka ini selalu dihati. Karena mereka ini adalah keluargaku di Banda Aceh. -Thanks to you All, wish you all the best"-

Akhir tahun 2013, sekitar dua bulan lalu. Dengan berat hati, kami harus menutup WM yang sudah hidup dihati selama 8 tahun. Rugi sih tidak, tapi yang punya toko tak lagi mau menyewakan tokonya pada kami, dengan alasan ingin buka usaha sendiri. Maka, setelah dihitung biaya pindah, bongkar tower, design toko, dan lain sebagainya, ternyata bilangan angkanya mencapai puluh juta juga. Akhirnya, kami memutuskan menjual seluruh aset yang ada, mengingat WM sudah cukup berkarya dan memberi kenangan buatku, operator, dan pelanggan selama 8 tahun ini.

Maka, setelah dua hari kontemplasi dan menangis sedu karena harus berpisah dengan WM, akhirnya kuucapkan "Selamat Jalan WM", yang seluruh asetnya dibeli oleh sebuah universitas swasta Banda Aceh.
Ternyata segala sesuatu ada hikmah dan benang merah. Satu bulan setelah berpisah dari WM, suamiku dinyatakan lulus tes untuk posisi yang diikutinya beberapa bulan lalu. SK penempatan adalah Jakarta. Sebuah kota baru yang harus kutuju dengan ide dan semangat baru!

Keluarga WM dalam kenangan:







-->;bersambung: "FLP dan kenangan"

5 Komentar

  1. Mmmh.. Masih bersambung...
    ditunggu lanjutannya, kak. :)

    BalasHapus
  2. masih bersambung..
    saingan Cinta Fitri..
    hehehhe

    ditunggu kelanjutannya kak..
    #tetap mengikuti

    BalasHapus
  3. Woaaaa..ikut meweeeeek..
    Ditunggu kelanjutanya

    BalasHapus
  4. Semuanya ada hikmahnya ya, Kak. Kpan kk mau pindah kabari yaaa... :)

    BalasHapus
  5. Sediiih. Kk juga dulu pelanggan WM, juga sering sewa komik Doraemon (sebelum kenal Pida). Aniway, semua ada hikmahnya ya ternyata

    BalasHapus