Menampilkan postingan dari Mei, 2009Tunjukkan semua

Berkat bung Fadli, selama 4 hari aku jadi juri lomba blog yang diadakan 'Small kindness' community. Blog yang masuk lumayan banyak. Awalnya sedikit nggak PD, tapi berhubung yang ikut lomba adalah pemula yang bener2 baru mempunyai blog... timbullah rasa percaya diriku. Poin yang paling penting untuk kuambil adalah originalitas posting dan kesesuaian tema. Soal template itu hanya nilai tambah. Yang penting enak diliat dan tidak gelap. Banyak blog yang terlalu berkreasi dengan macam-macam tools, yang ada malah bikin sakit mata dan tidak fokus ngeliat isi postingan. Dari sekian banyak bl…

Kemaren aku baru ditelpon oleh kakak iparku yang baru melahirkan anak kedua. Alhamdulillah anaknya sudah sepasang. Sebelumnya ia tidak menyusui anak pertama karena air susu tidak keluar. Untuk yang kedua ini kak 'pit' (panggilanku buatnya) lebih semangat buat menyusui. Di telpon Kak pit menceritakan proses menyusuinya yang baru berlangsung 2 minggu. Mulai dari ia merasa air susunya seperti kurang soalnya si bayi suka bangun malam, sedangkan pagi tidur terus... jadi dia mulai memberikan susu bantuan yaitu susu formula. Intinya Kak pit minta pendapatku mengenai masalahnya. Aku katakan,…

Malam

Inilah suara setelah keributan ... kesibukan tiada akhir... Ia adalah suara tanpa nada... yang senyap... Menyadarkan semua akan batas... Memberikan ruang pada letih... memejamkan semua cita-cita dan ambisi... Inilah suara setelah keributan... kesibukan tiada akhir... Dimaknai berbeda oleh beberapa kaum... Bahwa batas tanpa ada batas... Tetap mengelukan citra dan gemerlap... tanpa mengetahui eksistensi keberadaannya... Inilah suara setelah keributan... kesibukan tiada akhir... Kesempatan meredam pacu jantung yang baru saja terurai dan tenang mendalami nikmatnya ketika ia datang dengan kesunyia…

Sebuah sandaran Di putaran ini ketika batu itu muncul Begitu kecil... tak sampai melukai.. Tapi ia perlu sebab atas sebuah jawaban... karena udara butuh sirkulasi dan mereka tetap harus berputar menyingkirkan sandungan kecil itu Ia hanya terdiam..memaknai rangkaian kata yang begitu saja muncul melabrak tiang - tiang yang ia bangun selama ini HAmpir saja luruh jika bukan karena sadar akan cinta.. dan atas nama kebaikan.. iya amini.. Tiang-tiang itu masih berdiri ditempatnya tak sampai runtuh... hanya terdetak oleh kepiawain kata-kata Tiang-tiang itu masih berdiri ditempatnya karena komitmen …

Ku menangis dalam Do'a

YA Allah.. Maha pemberi ampun Izinkanlah kami menerima uraian ampunanmu ya Allah... karena kami sadar terlalu banyak dosa yang kami anggap benar Ya Allah Maha penerima amal... Luruskanlah amal kami, karena terlalu banyak amal kami yang dilingkari riya ya Allah.. Kami sadar akan debu yang mengiringi nafas kami Kami sadar akan kesombongan atas nama kebaikan kami Kami sadar akan lidah yang tak bertulang yang masih tak mampu membatasi obrolan kami Maka ampunkanlah ya Allah .... Allaumma Ya Allah... Kami adalah akar bagi suami kami.. maka berilah kami tanah yang gembur Ya Allah agar kami kuat m…